BUAH-BUAHAN KHAS KALIMANTAN TERDAPAT DI KALSEL
Buah Sangkuang
Buah tarap merah atau disebut juga buah Kulidang

hambawang pulasan
Mangga kecil sekali disebut Cilitan

Maritam

Gitaan

Isi
buah tarap

buah kapul

buah kalangkala

Balangkasua
buah Maritam, buah jenis rambutan tapi tidak berbulu, buah ini khas pedalaman Kalimantan

Asam putar, disebut juga asam pulasan, jenis mangga unik ada di
pedalaman Kalimantan, karena bijinya bisa dilepas dengan cara buahnya
diputar.

Langsat Burung

Keberadaan buah-buahan khas Kalsel, seindah kembang buah pampakin ini

isi buah lahung, buah lahung, buah jenis durian yang ada di pedalaman Kalsel.

buah lahung

Buah Pampakin

Kalangkala

Mundar

Bangkinang

Gitaan

Kacapuri

Mentega
rambai
hambawang 
rambutan

mentega

langsat burung

Rumbia

Gitaan/(tampirik)

Tarap

Binjai

Mundar

apel Banjar

kasturi

katapi sambal

kuwini

manggis

Ruko atau langsat hutan

kapul

Karatongan


ramania


kalangkala

rukam

langsat tanjung

Lalamas

katapisuntul

timputuk

Tandui

tu’u buah rotan

jambu agung

Isi buah maritam

Siris

delima

rambutan garuda

Nam2

Sawu


Kuranji

maritam

Buah mata kucing

Buah Kapul isinya biasanya putih warnanya, tapi yang ini unik, kuning, makanya dinamakan kapul mentega

Buah ini tak jelas namanya, rasanya seperti rambutan tapi kulit buah
tak berbulu buahnya kecil-kecil, seperti buah maritam ada jua bentuknya,
tak taulah

Rambutan kecil, rambutan ini hanya sebesar telur puyuh atau keliring, tapi rasa rambutan ini agak kecut

kuwini

tiwadak

buah kepayang, kita hanya kenal mabuk kepayang, tetapi tidak tahu
kepayang itu apa, nah kepayang itu adalah buah, dari biji buah ini ada
isi setelah melalui proses pengolahan, maka isi dalam biji buah ini
bisa dimakan, hingga keenakan, sampai sampai lupa pekerjaan lain karena
mabuk keenakan makan kepayang ini.

Buah Jinalun

Mangga kecil yang disebut hasam hurang atau mangga sapat

Mantaula

Jeruk Siam Banjar

buah-buahanku

Limau kuit

pasar buah-buahan

tarap

durian

binjai

tiwadak

tarap

hambawang

ramania

rambai

langsat
ramania 
langsat

manggis

tiwadak
BUAH KHAS KALIMANTAN KIAN LANGKA Banjarmasin,18/10
(ANTARA)-Buah-buahan khas Kalimantan yang berada di kawasan Kalimantan
Selatan kian kian langka setelah pohon buah-bauah tersebut terus
ditebang untuk digunakan sebagai bahan baku gergajian. Demikian
keterangan warga di bilangan Kabupaten Balangan, kepada ANTARA saat
melakukan mudik lebaran, demikian dilaporkan Kamis. Berdasarkan
keterangan penduduk Desa Panggung, buah khas yang sudah langka seperti
jenis maritam (buah sejenis rambutan tapi tidak berbulu), siwau (juga
jenis ramburan juga tidak berbulu) asam hurang (mangga kecil rasanya
manis). Buah lain yang pohon kayunya terus ditebang, tandui (sejenis
mangga tetapi rasanya sangat kecut, biasanya disenangi hanya dijadikan
rujak), lahung (sejenis durian berbulu panjang dan lancip dengan warna
kulit merah tua), serta mantaula (sejenis durian berklit tebal berduri
besar rasanya khas). Buah-buahan yang hanya berada di pedalaman
Kalimantan khususnya di Pegunungan Meratus tersebut dicari lantaran
pohonnya selalu besar, sehingga bila dijadikan kayu gergajian maka kayu
gergajian dari pohon itu volumenya banyak. “Sejak sepuluh tahun terakhir
ini, kayu buahan tersebut ditebang diambil kayunya untuk dijual dan
untuk bahan bangunan pembangunan rumah penduduk,” kata Rusli penduduk
setempat. Perbuuan kayu buah-buahan tersebut setelah kayu-kayu besar
dalam hutan sudah kian langka pula, setelah terjadi penebangan kayu
dalam hutan secara besar-besar dalam dekade belakangan ini. Sementara
permintaan kayu untuk dijadikan vener ( bahan untuk kayu lapis) terus
meningkat, setelah kayu-kayu ekonomis dalam hutan sudah sulit dicari,
Bukan hanya untuk vener, kayu-kayu dari pohon buah itu dibuat papan
untuk dinding rumah penduduk, atau dibuat balokan serta kayu gergajian.
Beberapa warga menyayangkan penebangan kayu buah tersebut, lantaran
jenis kayu ini adalah kayu yang berumur tua. “Kalau sekarang ditanam
maka mungkin 50 tahunan bahkan ratusan tahun baru kayu itu besar,” kata
warga yang lain. Sebagai contoh saja, jenis pohon buah lahung yang
ditebang adalah pohon yang ratusan tahun usianya, makanya pohon lahung
yang banyak ditebang ukuran garis tengahnya minimal satu meter. Warga
mengakui agak sulit melarang penebangan kayu pohon buah tersebut
lantaran itu kemauan pemilik lahan dimana pohon itu berada, sebab pohn
itu sebelum ditebang dijual dengan harga mahal, sehingga oleh pemilik
lahan dianggap menguntungkan. PRODUKSI BUAH-BUAHAN LOKAL PEDALAMAN
KALSEL MENURUN DRASTIS Banjarmasin,30/3 (ANTARA)- Produksi buah-buahan
lokal Pedalaman Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa tahun belakangan
ini mengalami penurunan drastis lantaran pohon buah-buahan itu tidak
banyak yang dibudidayakan sementara tanaman yang ada sebagian besar
sudah tua-tua dan tidak berproduksi dengan baik lagi. Wartawan ANTARA
yang melakukan perjalanan ke wilayah Kecamatan Awayan, Kabupaten
Balangan seperti dilaporkan Minggu memperoleh keterangan dari warga
bahwa produksi buah-buahan itu menurun tidak seperti beberapa tahun yang
lalu. “Biasanya saat musim buah seperti sekarang ini, produksi
buah-buahan lokal melimpah, seakan tak ada harganya lagi, tetapi
sekarang produksi yang ada jumlahnya sedikit, akhirnya buah-buahan lokal
itu berharga mahal,”kata Nahlian Noor menuturkan. Nahlian Noor yang
dikenal sebagai pedagang buah di kawasan tersebut mengakui untuk
memperoleh buah-buahan dengan jumlah besar untuk dibawa ke kota sekarang
sudah sulit sekali, untuk kebutuhan masyarakat setempat saja hampir tak
mencukupi apalagi harus dibawa ke luar daerah. Sebagai contoh buah
Pampakin (sejenis durian warna kuning kemerahan) sekarang satu biji
sudah seharga antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu di tempat, walau harganya
dinilai cukup mahal tetapi kalau dijual di kawasan ini saja sudah
rebutan karena produksinya yang sedikit itu. Padahal tahun-tahun
sebelumnya produksi buah Pampakin selalu saja memludak dan banyak dibawa
ke Banjarmasin serta kota-kota lain di Kalsel, bahkan dibawa ke
Balikpapan dan Samarinda (Kaltim). Menurunnya produksi buah lokal
tersebut karena banyak pohon buah itu tidak dipelihara dengan baik,
apalagi dibudidayakan dengan pembibitan yang baru sama sekali hampir tak
pernah terlihat lagi. Bahkan banyak pohon buah lokal yang berpohon
besar bukannya dipelihara melainkan justru ditebang karena kayu dari
pohon buah ternyata belakangan laku dijual untuk dibuat bahan bangunan
seperti papan, kasau, gelagar, dan kayu gergajian yang lain. Selain itu
kayu pohon buah lokal ini juga laku dijual ke berbagai perusahaan vener
(bahan pelapis plywood) dengan harga yang menggiurkan, akhirnya banyak
warga pemilik buah-buahan lokal tidak mau repot memelihara pohon itu,
tetapi dijual dengan harga mahal ke berbagai perusahaan itu, kata
seorang warga yang lain.

durian
Di Pedalaman Kalsel, khususnya di kaki Pegunungan Meratus Kabupaten
Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) serta
Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dikenal sebagai sentra buah-buahan
lokal Kalsel. Kawasan ini setiap musim buah memproduksi buah lokal
seperti tiwadak (cempedak), durian yang kalau di kawasan setempat
terdapat sekitar 30 spicies durian, rambutan sekitar 40 spicies, dan
mangga-manggaan yang juga puluhan spicies. Jenis buah yang biasanya
selalu melimpah, adalah langsat terdapat beberapa spicies,rambai
beberapa spicies. Di kawasan tersebut terdapat beberapa jenis buah lokal
yang khas dan unik, seperti lahung sejenis durian tetapi durinya
panjang-panjang dan lancip warna kulit merah kehitaman, bentuknya bulat
dan rasanya sangat khas. Buah lahung kebanyakan dipergunakan sebagai
penyedap penganan. Kemudian juga ada buah maritam, mungkin pamily
rambutan tetapi tidak berbulu, kulitnya keras warna kulit hijau
kemerahan, rasanya seperti rambutan. Buah khas lain yang berdasarkan
data terdapat di Kalsel tetapi terus menurun populasinya adalah Kasturi
(Mangifera casturi), Hambuku (Mangifera spp), Hambawang (Mangifera
foetida), Pampakin (Durio kutejensis), Mundar (Garcinia spp), Pitanak
(Nephelium spp), Tarap (Arthocarpus rigitus), Kopuan (Arthocarpus spp),
Gitaan (Leukconitis corpidae), serta Rambai (Sonneratia caseolaris) ciri
biologis buah kalsel

Rambutan
timbul Buah langka Khas Kalimantan yang ada di Kalsel Papaken (Durio
kutujensis) Papaken yang mempunyai nama lain yaitu lai, tergolong durian
yang berumur genjah, pada umur 5 tahun kerabat durian ini sudah mulai
berbuah. Pertumbuhan tanaman tidak terlalu tinggi. Buah berbentuk bulat,
berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Kulit buah yang masak berduri
agak lunak dan mudah dibelah. Rasa daging buahnya manis dan empuk,
berwarna kuning emas dan beraroma kurang menyengat, kurang alkoholik.
Biji berwarna kuning kecoklat-coklatan. Karena populasinya dialam sudah
berkurang, tanaman ini tergolong dari 40 jenis tumbuhan langka di
Indonesia yang harus dilindungi, yang termasuk katagori rawan. Mantuala
(Durio, sp). campuran, berumah satu. Buah tergolong buah buni, berbentuk
buat sampai bulat memanjang, daging buah berwana kuning muda sampai
jingga, ada yang berserabut dan tidak. Biji batu berdinding tebal.
Kerabat durian ini dicirikan dengan adanya lekukan pada tiap sekat
(katup) buahnya. Daging buah berwarna jingga, tebal, manis, beraroma
kurang menyengat, kurang alkoholik, berbiji coklat. Buah yang muda
berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning muda kalau sudah masak.
Kuwini (Mangifera odorata). Kelompok mangefera jenis ini dicirikan
dengan aromanya yang menusuk. Buah berbentuk bulat memanjang, berukuran
agak besar, berat/buah dapat mencapai 400 gram. Daging buah berwarna
kuning, manis dan agak berserat. Kulit buah berwarna hijau,buah yang
masak dicirikan dengan daging buahnya yang lunak dan aromanya yang
menusuk. Kuweni Anjir, adalah salah satu jenis kuwini yang khas, dengan
rasa yang manis, dapat beradaptasi di lahan rawa pasang surut, lebih
tahan terhadap penggerek buah. Hambawang (Mangifera foetida) Kelompok
dari magifera ini dicirikan dengan kulit buahnya yang tebal, dan
mengandung getah. Kulit buah berwarna hijau kekuningan, berbintik hitam
dan kadang ditemui getah hitam yang mengering dikulit. Daging buah
berwarna kuning, dengan rasa dari masam sampai manis, daging buah
berserat. Jenis hambawang lainnya adalah hambawang putar yang dicirikan
dengan bentuk buahnya yang bulat, berukuran agak kecil daging buah
dengan biji dapat dipisahkan dengan cara diiris sekeliling buah dan
diputar. Kasturi (Mangifera casturi Kosterm/ Mangifera casturi
Delmiana). Kelompok mangifera ini dicirikan dengan aroma yang khas. Buah
berukuran kecil dengan berat/buahnya mencapai 50- 75 gram, berbentuk
bulat sampai bulat agak memanjang. Kulit buah muda berwarna hijau, kalau
matang berangsur-angsur menjadi ungu. Daging buah berwarna jingga
dengan rasa manis yang khas. Kasturi mempunyai wilayah penyebaran yang
sempit (Kalimantan), dan tergolong dari 200 jenis tumbuhan langka di
Indonesia yang harus dilestarikan. Kasturi diabadikan sebagai maskot
flora Kalimantan Selatan. Kasturi rawa-rawa/Asam rawa-rawa (Mangifera
sp) Tanaman yang mirip dengan kasturi ini dibedakan oleh bentuk buah
yang agak memanjang. Rasa dan aromanya yang khas, manis, tidak begitu
menusuk dan tidak berserat. Kulit buah bagian pangkal berwarna hijau,
bagian ujung berwarna ungu. Kasturi palipisan (Mangifera sp). Mempunyai
buah yang lebih besar dibanding Kelompok kasturi lainnya, berat/buah
dapat mencapai lebih dari 100 gram. Warna daging buah jingga, agak
berserat, padat, dengan rasa manis. Buah muda berwarna hijau, buah yang
masak dicirikan dengan warna ungu pada ujung buah. Kasturi
cuban(Mangifera sp). Kerabat kasturi ini dicirikan dengan bentuk buahnya
yang bundar, dengan ukuran lebih kecil dibanding kelompok kasturi
lainnya. Berat buah antara 40 – 75 gram. Daging buah berwarna
kuning,lunak, agak berserat. Rasa buahnya manis asam yang segar. Binjai
manis (Mangefera kemanga) Kerabat ini mempunyai rasa manis dan aroma
yang khas. Daun bulat telur memanjang, tebal dan liat berukuran agak
besar, dengan tulang daun yang tidaktampak. Bunga kecil, dalam karangan
bunga berbentuk malai, warna putih. Buah berbentuk lonjong, daging buah
putih, lunak, warna kulit buah hijau. Buah yang masak dicirikan dengan
daging buah yang lunak dan timbulnya aroma khas. Biji besar, berwarna
ungu. Binjai yang manis ini dikenal pula dengan nama daerah kalimantan
binjai wanyi. Binjai masam (Mangefera kemanga) Binjai ini dicirikan
dengan raba daging buahnya masam ini yang masam. Warna kulit buah yang
matang bervariasi ada yang cokelat, cokelat kemerahan dan hijau.
Tarap(Artocarpus odoratissimus). Kerabat ini mempunyai daerah penyebaran
yang sempit. Buah berbentuk bulat, berduri lunak dan panjang, Kulit
buah hijau dan keras sewaktu muda, berangsur- angsur coklat kekuningan
dan lunak kalau sudah masak. Daging buah berwarna putih, lunak dan
manis. Biji berwarna putih, berukuran kecil. Daun ber ukuran besar.
Kulit batang bergetah. Kopuan(Artocarpus lanceifolia) Kerabat ini mirip
dengan tarap, yang membedakan hanya warna daging buahnya yang jingga dan
duri buahnya yang pendek dan agak keras. Cempedak(Artocarpus intgra)
Kerabat ini dicirikan dengan daunnya yang berbulu banyak dan lebih
panjang dibanding nangka. Bunga tersusun dalam tandan. Kulit buahnya
tidak kasar, dengan bentuk buah yang bundar memanjang. Aroma buahnya
sangat khas dan menusuk, daging buah melekat pada biji, agak tipis,
lembek ber serat, berwarna kuning dan rasanya manis. Manggis, Rambutan,
Jeruk siam, Langsat, Ketapi, Ramania, rambai, sawo pancukan (nam-nam)
dan buah mentega, Srikaya, kalangkala. Tanaman rawa Kalimantan.
Mundar/bundar (Garcinia forbesii). Buah mundar berwarna merah cerah,
berbentuk bundar, berkulit buah yang tipis dan lunak. Daging buah
berwarna putih, dengan rasa manis, semakin dekat kebiji akan terasa asam
segar. Berat/buah 40-60 gram. Biji berukuran kecil, pipih dengan berat
0,2 gram. Bundar berbuah lebih produktif di banding manggis. Sepanjang
ranting muncul buah berkelompok 2 sampai 7 butir Ketapi suntul
(Sandoricum koetjape Merr) Dicirikan dengan buah yang berbentuk bulat
dengan pangkal meruncing, ukuran lebih kecil dan rasa yang manis. Ketapi
masam (Sandoricum koetjape Merr) Buah bulat dengan pangkal meruncing,
berukuran besar, dengan rasa masam. langgsat roko ( Lansium sp)
Dicirikan dengan buah berbentuk bundar, berkulit sangat tebal, berbiji
besar, daging buah tipis dengan rasa masam. Langsat roko ini mempunyai
nilai ekonomis yang rendah. Selat (Lansium sp) Dicirikan denagn buah
berbentuk bundar, kulit buah agak tebal dibanding langsat biasa. Warna
kulit kuning muda. Daging buah putih bening dengan rasa manis menyengat.
Ramania Ramania(Gandaria) tergolong kedalam divisio Spermatophyta, Sub
Divisio Angiospermae, Klas Dicotyledoneae Ordo Anacardiales, Famili
Anacardiaceae, Genus Bouea dan Spisies Bouea macrophylla. Tergolong
kedalam tanaman keras/tahunan (paranual), berupa pohon (arbor), tinggi
10-20 m. Daun tunggal, duduk daun berhadapan, bentu memanjang, liat
seperti kertas, tepi rata, bertangkai 1-2,5 cm. Bunga kecil, dalam
karangan bunga berbentuk malai, ukuran 4-10 cm. Tiap karangan ada 2
jenis bunga, jantan dan berkelamin ganda. Tangkai bunga pendek, kelopak 5
buah, kuning, tenda bunga panjangnya 1,2- 2,5 cm. Bakal buah
tersembunyi, beruang satu, berbakal biji tunggal. Buah berbuntuk buni,
bulat, berdaging, mengandung air, berwarna kuning. Kulit buah halus,
berwarna kuning. Biji berwarna ungu. Rambutan Garuda (Nephelium
Lappaceum) Rambutan yang adaptif di lahan rawa ini, mempunyai Keunggulan
rasanya yang manis, buahnya yang besar ( 50,40 Gram/buah), daging buah
yang tebal (0,65 cm), berbiji kecil ( 2,45 gram), dan sangat ngelotok.
Rambutan Antalagi (Nephelium Lappaceum) Buah dari rambutan Antalagi ini
berukuran sedang (26,38 gram/biji), rasa manis, dengan ketebalan daging
buah sedang (0,40 cm). Warna buah merah agak kuning, dengan bulu jarang.
Rambutan Ini dapat beradaptasi dengan baik pada lahan rawa pasang surut
dan rawa lebak. Rambutan Sibatuk. (Nephelium Lappaceum) Rambutan ini
mempunyai rasa yang sangat manis, daging buah berair. Buah berwarna
merah dengan ketebalan daging buah sedang (0,45 cm). Cukup adaptif untuk
lahan rawa pasang surut dan lebak. Rambutan Sitimbul. (Nephelium
Lappaceum). Buah berwarna merah, daging buah tebal (0,675 cm), dengan
rasa yang sangat manis, dengan biji yang kecil (1,8 gram). Rambutan ini
juga adaptif untuk lahan rawa pasang surut dan lebak. Kerabat-kerabat
rambutan yang dikoleksi di Kebun Percobaan Banjarbaru adalah : maritam,
siwau, pitanak, mata kucing dan babuku. Maritam (Nephelium mutabile)
Kerabat rambutan yang satu ini mempunyai daun yang lebih kecil di
banding rambutan (panjang 12,0 cm, lebar 4,4 cm) Buah tidak mempunyai
rambut , dengan kulit buah yang tebal, berupa tonjolan-tonjolan dengan
ujung yang meruncing. Warna buah muda hijau, berangsur-angsur menjadi
merah tua kalau masak. Daging buah tebal, ada yang mudah dikelupas dari
biji ada yang tidak., dengan rasa agak masam sampai manis Siwau (
Nephelium sp) Kerabat rambutan ini juga berbentuk pohon, daunnya majemuk
dengan ukuran lebih kecil dibanding rambutan (panjang 9,0 cm, lebar3,5
cm). Buahnya kecil, berwarna merah, daging buah tipis, dengan rasa agak
manis sampai manis. Pitanak (Nephelium sp) Kerabat rambutan ini
berbentuk pohon, yang ketinggiannya dapat mencapai 20 meter. Daun lebih
besar di banding rambutan, permukaan daun mengkilat Buah berbentuk
bulat, tanpa rambut. Daging buah tipis, dengan rasa manis. Daging buah
sukar dilepas dari bijinya. Mata kucing (Nephelium malaiense) Tanaman
ini dapat mencapai ketinggian sampai 20 meter. Daun majemuk, bentuk anak
daun memanjang, lebih kecil dibanding rambutan ( panjang 13 cm, lebar
4,0 cm). Buah berbentuk bulat, kecil, berwarna kuning, tanpa rambut,
rasanya manis. Bijinya berwarna coklat kemerahan. Babuku (Nephelium sp).
Kerabat rambutan ini, mempunyai buah yang mirip dengan buah mata
kucing, tapi ukurannya lebih besar. Mempunyai daun majemuk yang juga
lebih besar dibanding mata kucing. Srikaya Srikaya tergolong kedalam
divisio Spermatophyta, Sub Divisio Angiospermae, Klas Dicotyledoneae,
Ordo Annonales, Famili Annonaceae, Genus Annona, Spesies Annona squamosa
L. Buah ini tergolong kedalam tanaman perdu/ pohon, tinggi 2-7 m. Daun
berbentuk elliptis, tepi rata. Bunga 1-2 berhadapan atau di samping
daun. Buah majemuk, berbentuk bola. Kulitnya seperti sisik. Daging buah
matang lembik, lepas bersama kulit buahnya, putih, manis. Biji hitam
mengkilat. Kandungan vitamin C 35-42 mg/100 g. Mentega Buah mentega
(bisbol) tergolong kedalam divisio Spermatophyta, Sub Divisio
Angiospermae, Klas Dicotyledoneae, Ordo Ebenales, Famili Ebenaceae,
Genus Diospyros dan Spisies Diospyros philippensis Desr.Gurke /
Diospyros blancoi A.DC / Diospyros discarlon. Buah ini kedalam tanaman
keras/ tahunan (paranual), berupa pohon (arbor), tinggi 7-15 m, berumah
dua. Tajuk dan kanopinya rimbun, berbentuk bulat, kadang- kadang hampir
menyerupai kerucut. Daun tunggal, duduk berseling. Helaian daun
berbentuk bulat memanjang, tepi rata, seperti kulit. Bunga berwarna
putih kekuningan, bau semerbak. Buah berbentuk bulat, dengan bulu halus
seperti beludru, buah masak berbau tajam. Daging buah berwarna kuning
muda, manis, kering dan menyegarkan. Biji berwarna coklat. Ada 2 jenis
buah mentega yang ditemukan di Kalimantan, yang berwarna kuning dan
berwarna merah. Kandungan gizi Setiap 100 gram bagian yang dimakan
mengandung 83,0-84,3 g air, 2,8 g protein, 0,2 g lemak, 11,8 g
karbohidrat, 1,8 g serat, 0,4-0,6 abu, 46 mg Kalsium, 1,8 mg Phospor,
0,6 mg besi, 35 IU vitamin A, 0,02 mg Thiamin, 0,03 mg Riboflavin dan
Niacin, 18 mg vitamin C, dan rata-rata energi yang dihasilkan adalah 332
kJ/100g. Rambai Rambai tergolong kedalam divisio Spermatophyta, Sub
Divisio Angiospermae, Klas Dicotyledoneae, Ordo Euphorbiales, Famili
Euphorbiaceae, Genus Baccaurea dan Spisies Baccaurea mutleana. Buah ini
tergolong kedalam tanaman keras/tahunan (paranual), berupa pohon
(arbor), tinggi 10 -20 m. Daun tunggal, bentuk memanjang. Buah lebat,
bertangkai, berbentuk bulat, kulit buah berwarna putih kecoklatan.
Daging buah berwarna putih bening, berair, dengan rasa manis. Biji
gepeng, kecil yang lengkat dengan daging buah. Tanaman rambai cukup
adaptif di lahan rawa, baik rawa pasang surut maupun lebak. Kacapuri
Kerabat manggis ini berupa pohon, tinggi 6-20 meter. Daun tunggal,
permukaan licin mengkilat. Bentuk buah bundar, buah muda berwarna hijau,
berangsur-angsur kekuningan kalau matang. Kulit buah keras, tebal.
Daging buah putih, transparan, tipis, dengan rasa manis kecut. Biji
keras,coklat kehitaman, mengkilat. Diambil dari tulisan Muhammad Saleh,
Mawardi M., Eddy W. dan Dwi Hatmoko berjudul Determinasi dan morfologi
Buah Eksotis Potensial Di lahan rawa dari Balai Penelitian Pertanian
Lahan Rawa Banjarbaru

Penulis sedang berada di kebun buah-buahan milik keluarga di Desa Inan,
Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalsel Sedikit Tentang Pisang
————————— PISANG/musa spp…adalah tanaman buar berupa herba yg berasal
dari kawasan di Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar ke
Afrika/Madagaskar,Amerika Selatan dan Tengah.Jenis pisang dibagi menjadi
tiga: 1)Pisang yg dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. Paradisiaca
var sapientum,M. nana atau juga disebut M. cavendishii,M.
sineosis.Misalnya pisang ambon,susu,raja,cavendish,barangan dan mas.
2)Pisang yg dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma
typicaatau disebut jg M. paradisiaca normalis.Misalnya pisang
nangka,kepok dan tanduk. 3)Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yg di
Indonesia dimanfaatkan daunya.Misal pisang batu dan kluthuk. 4)Pisang yg
diambil seratnya misal pisang manila.Pisang adalah buah yg sangat
bergizi yg merupakan sumber vitamin,mineral,dan jg karbohidrat.Kulit
pisang jg dpt digunakan untk membuat cuka melalui proses fermentasi
alkohol dan asam cuka. Daun pisang bisa digunakan sebagai pembungkus
aneka makanan tradisional.Batang pisang abaca diolah mnjd serat untk
pakaian,kertas dll. Batang pisang yg telah telah dipotong kecil2 dan
daun pisang bisa untk makanan ternak rumansia pada saat musim kemarau di
wilayah yg rawan kekeringan.Secara tradisional,air umbi batang pisang
kepok dimanfaatkan sbagai obat desentri dan pendarahan usus besar
sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat penawar racun. Daun
pisang tertentu di pakai sebagai bahan baku untuk uang kertas. Batang
pisang dapat di pakai untuk kompres, dgn di tumbuk lalu sbg tampelan
kompres pada anggota badan yg sakit. Tanaman pisang ini toleran akan
ketinggian dan kekeringan.Di Indonesia umumnya dpt tumbuh di dataran
rendah sampai pegunungan setinggi 2000m dpl.Pisang ambon,nangka dan
tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1000m dpl. Cara perbanyakan pisang
menggunakan bonggol,anakan dan kultur jaringan. Bila memperbanyak
menggunakan bonggol,bongkar pohon berikut bonggolnya dgn catatan mata
tunas tidak boleh rusak.Bonggol yg ada mata tunasnya dibelah dgn ukuran
10x10x10,masukan dlm air panas 55 derajat celcius selama 1 jam kemudian
direndam di dalam larutan Perangsang Tumbuh Organik/PTO atau ZPT lainya
selama 1 jam. Apabila menggunakan anakan,memilih tanaman yg sudah
berbuah dan sehat,menyeleksi benih dgn ketinggian yg sama. Memperbanyak
dgn kultur jaringan hanya dpt dilakukan di laboratorium.Keuntungan
kultur jaringan adalah;mampu menghasilkan bibit dlm jumlah
banyak,bermutu dan seragam dlm waktu singkat,sifat tanaman sama dgn
induknya,kesehatan bibit lebih terjamin serta kecepatan tumbuh lebih
cepat drpd yg konvensional/bonggol anakan. ANEKA PISANG DI KALSEL
———————————–








KALAU INGIN BIBIT BUAH-BUAHAN KALIMANTAN I INI COBA HUBUNGI 1 SDR
HAITONIAH HP 082149018916 2 IBU SAIDAH HP 081348254230